ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
AMPUTASI
OLEH
KELOMPOK
8
Al Mutmainnah
Amalia Ramdhani Amrah
Eka Kumalasari
Mi’raj Nurmansada
Muh. Naharuddin
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
PRODI
KEPERAWATAN PAREPARE
TAHUN
AKADEMIK 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Footner (1992), mengemukakan 60% amputasi dilakukan pada klien dengan usia
diatas 60 tahun dan umumnya akibat iskemia (kematian jaringan) atau akibat
penyakit vascular perifer progresif (sering sebagai gejala sisa diabetes
militus), gangren, trauma, (cedera,remuk dan luka bakar) dan tumor gamas. Dari
semua penyebab tadi penyakit vascular parifer merupakan penyebab yang tertinggi
amputasi pada ekstremitas bawah.
Kehilangan ekstremitas atas memberikan masalah yang berbeda bagi pasien
dari pada kehilangan ekstremitas bawah karena ekstremitas atas mempunyai fungsi
yang sangat spesialistis. Amputasi dapat dianggap sebagai jenis pembedahan
rekonstruksi drastis dan digunakan untuk menghilangkan gejala, memperbaiki
fungsi dan menyelamatkan atau memperbaiki kwalitas hidup pasien.
Bila tim perawat kesehatan mampu berkomunikasi dengan gaya positif maka
pasien akan lebih mampu menyesuaikan diri terhadap amputasi dan berpartisipasi
aktif dalam rencana rehabilitasi. Karena kehilangan ektremitas memerlukan
penyesuaian besar. Presepsi pasien mengenai amputasi harus di pahami oleh tim
perawat kesehatan. Pasien harus menyesuaikan diri dengan adanya perubahan citra
diri permanen, yang harus diselaraskan sedemikian rupa sehingga tidak akan
menimbulkan harga diri rendah pada pasien akibat perubahan citra tubuh.