Minggu, 10 Juni 2012

Konsep Istirahat dan Tidur

       Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda padasetiap individu. Secara umum, istirahat berartisuatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisadikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.  Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fiologis tubuh, dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita, kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.  
  • Fisiologi Tidur
      Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS dibagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; Memberi stimulusvisual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba; serta  emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR (Tarwoto,Wartonah,2003).
  • Tahapan Tidur
       Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM)
  •  Tidur NREM
      tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karenagelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripadagelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM
       terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Di samping itu, semua prosesmetabolic termasuk tanda-tanda vital, metabolism, dan kerja otot melambat.Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidurringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep).
  •  Tidur REM
     Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpiterjadi pada tahap ini. Selama tidur REM, otak cenderung aktif  dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulituntuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.
  •  Siklus Tidur
       Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yangkomplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melaluiemapt hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahapNREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit,kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembalimelalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya danberlangsung selama 10 menit.
  • Faktor yang Memengaruhi Kuantitas dan Kualitas Tidur 
          Banyak factor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur, di antaranya adalah penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, stress emosional, stimulan dan alcohol, diet, merokok, dan motivasi.
Gangguan Tidur yang Umum Terjadi
a. Insomnia

    Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa.Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena factor mental seperti perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia:
       1.  Insomnia inisial. Kesulitan untukmemulai tidur.
       2. Insomnia intermiten. Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga.
       3. Insomnia terminal. Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
      Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia antara lindengan mengembangkan pola tidur-istirahat yang efektif melalui olahraga rutin,menghindari ransangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum tidur(mis; membaca, mendengarkan music),dan tidur jika benar-benar mengantuk.
b. Hipersomnia
       Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu,seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme (mis; hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawabpada siang hari.
c. Parasomnia
     Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saatseseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (mis; tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (mis; mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (mis; mimpi buruk), dan lainnya (mis; bruksisme).
d. Narkolepsi
     Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan genetik system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendali lainnya periode tidur REM. Alternatife pencegahannya adalah dengan obat-obatan, seperti; amfetamin ataumetilpenidase, hidroklorida, atau dengan antidepresan seperti imipramin hidroklorida.
e. Apnea saat Tidur
      Apnea saat tidur atau sleep abnea adalah kondisi terhentinya nafas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakitkepala disiang hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung.


0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Powered By Blogger